TELEGRAFNESIA.COM - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan Pemerintah telah membuka opsi impor beras sebesar 500 ribu ton.
Opsi impor beras itu dikatakan Zulkifli Hasan sudah disampaikan Presiden RI Joko Widodo dengan melihat stok yang tersedia digudang Bulog.
Menurut Zulkifli Hasan, stok yang harusnya disiapkan oleh Bulog itu adalah 1,2 juta ton. Namun saat ini hanya tersisa 300 ribu ton. Sehingga untuk mencukip stok tersebut dilakukan impor beras.
Baca Juga: Masa Demo di Kantor Sudarman Harjasaputra Kepala BPN Jakarta Timur
Namun meskipun impor beras itu sudah disetujui Presiden RI Joko Widodo, Zulkifli Hasan mengaku masih berat. Ketua Umum PAN itu juga tidak mengungkapkan kapan rencana itu akan dilakukan.
"Sudah disampaikan Bapak Presiden, kapanpun kita perlu bisa masuk lagi 500 ribu ton. Tapi sebenarnya saya tidak setujuh impor. Tapi kita tidak ada pilihan. Tapi sekarang ini kita lagi panen raya." ujarnya.
Pilihan membuka keran impor beras itu kata Zulhas, dikarenakan perang antara Rusia dan Ukraina. konflik antara kedua negara itu jadi sebab sejumlah kebutuhan pangan langka.
"Importnya nanti kalau di perlukan. Karena, Rusia Ukraina itu komiditas jadi langkah, jadi terbatas. Sehingga kita beli dulu, kapan kita butuh baru kita ambil." sambungnya.
Zulhas pun memastikan opsi impor dilakukan tidak saat ini tengah berlangsungnya panen raya "Belum sekarang ya. inikan kita lagi panen raya, nggak mungkin." ujarnya. (**)